CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 13 Oktober 2008

Kisah Nabi Musa AS

A. Kelahiran Nabi Musa AS
Nabi Musa AS anak dari imran bin Yasar. Ibunya bernama Yukabad ninti Dahat dari keturunan Bani Israil. Nabi Musa dilahirkan di Mesir yang ketika itu di bawah kepemimpinan Raja Firaun yang zalim. Firaun seorang yang takabur, sombong, dan mengakui bahwa dirinya sebagai Tuhan. Bagi orang yang tidak patuh dan tidak mempercayaidia sebagai Tuhan akan di hukum mati.
Pada suatu malam Firaun bermimpi. Dalam mimpimya ia melihat negeri Mesir hangus terbakar. Semua rakyatnya mati kecuali dari Bani Israil. Setelah ia bangun, ia segera memperintahkan para ahli nujum untuk mencari tahu tafsir tentang mimpinyaitu. Para ahli nujum memberitahu bahwa mimpi itu memberi isyarat akan pendatangnya seorang laki-laki dari Bani Israil yang menjatuhkan kekuasaan Firaun.
Mendengar hal tersebut, Raja Firaun segera memerintahkan bala tentaranya untuk membunuh bayi laki-lakiyang baru lahir. Mendengarkeputusan Raja Firaun ,ibu Nabi MUsa merasa takut jika nanti kalau bayi nya di bunuh. Setelah Yukabad melahirkan bayi yang bernama Musa, Allah menghilamkan agar bayi itu di hanyutkan di sungai Nil. Atas izin Allah, bayi itu di bawa arus dalam sebuah petimenuju kolam pemandian istana Firaun. Peti itu ditemukan oleh istri Raja Firaun yang bernama Siti Aisah. Ia membawa bayi itu kehadapan Raja Firaun dan hampir saja membunuhnya. Asiah berkata janganlah engkau membunuh bayi ini karena saya menyayanginya. Sebaik kita jadikan anak. Bukankah kita tidak mempunyai anak?" Sejak itulah Musa menetap istana Firaun dan menjadi anak angkatnya.



B. Masa dewasa Nabi Musa AS
Setelah Musa dewasa, Allah memberikan anugerah kepadanya berupa ilmu penggetahuan dalam hikmah. sebagaimana firman Allah SWT: Wa lamma balaga asyuddahu wastawa atainahu hukmau wa ilma wa kazalika najzil muhsinina
"Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya kami berikan kepadanya hikmah dan penggetahuan dan demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al-qasas: 14)
Pada suatu ketika, Nabi Musa berjalan-jalan melihat keadaan kota. Tiba-tiba, ia bertemu dengan dua orang yang sedang berkelahi. Satu orang golongan Qibti (golongan kerajaan )yang satu dari golongan Bani Israil (golongan Nabi Musa). Ketika Nabi Musa AS sangat sombong karena merasa berasal dari golongan Raja. Karena tidak mau, Nabi Musa AS menamparnyahingga jatuh dan meninggal.
Nabi MUsa AS menyesali kejadian itu. Ia pun memohon ampun kepada Allah, Sebagaimana yang tertera dalam Al-quran surat qasas ayat 16
Berita kematian itu orang qibti sampai sampai kepada Firaun. Ia memerintahkan tentaranya untuk menangkap Nabi Musa AS. Tetapi sebelum itu terjadi, ada seorang yang memberitahu tentang rencana Firaun. Dia menyarankan agar Nabi Musa AS segera meninggalkan Mesir. Nabi Musa AS pun menurutinya. Ia pergi sejauh-jauhnya tanpa tahu arah yang dituju. Nabi Musa AS berhenti di sebuah tempat. Di sana ia melihat banyak pengembala sedang mengambil air untuk kambing-kambing mereka . Diantaranya ada dua orang gadis yang sedang menunggu. Nabi Musa AS pun menolong kedua gadis tersebut. Keudian Nabi Musa AS di tawari untuk singgah di rumah orang tua gadis itu, yang tidak lain adalah syu'aib AS akhirnya nabi syu'aibAS mengambil nabi Musa AS untuk menjadi menantunya


Meneladani keberanian Nabi Musa AS
Setelah pergi lama meninggalkan Mesir, Nabi Musa AS kembali ke lagi Mesir untuk menghadap Raja Firaun dan mengajaknya kembali ke jalan yang benar. Nabi Musa AS menunjukan mukjizat yang diterima Allah SWT. Mendengar ajakan Nabi Musa AS itu Firaun, marah dan memanggil para tukang sihir untuk melawan mukjizad lapangan terbuka.
Pertarungan pun segera di mulai, para petukang sihir Firaun melemparkan tongkatnya menjadu Ularberbisa yang menyerang Nabi Musa AS. Nabi Musa pun merasa takut, tetapi Allah SWT menolongnya. Hal ini diterangkan Allah di Al-quran :

Qulna la takhaf innaka antala wala alqi ma fi yaminika talqaf ma sana u innama sana u kaidu sahirin wa la yaflihus sahiru haisu ata

Kami berkata kepadanya: "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu yang paling unggul (menang). Lemparkanlah apa ada yang di tanganmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka) dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang


Sesuai perintah Allah, Nabi Musa pun melemparkan tongkatnya. Jadilah seekor ular besar memakan seluruh ular buatan sihir Firaun. Melihat itu mereka menyadari bahwav kebenaran di pihak Nabi Musa, merekapun beriman kepada kepada Tuhan Nabi Musa AS. Sebagaimana disebutkan dalam ayat selanjutnya yang artinya; "(Q.S. Taha :70)
Melihat kenyataan ini, Firaun pun murka dan memerintahkan pasukannya untuk memotong tangan-tangan dan kaki-kaki para tukang sihir di pohon kurma. Tetapi Musa dan kaumnya menerima dengan sabar dan tetap beriman. Nabi Musa dan kaumnya pun pergi meninggalkan Mesir


Setelah pergi lama meninggalkan Mesir, Nabi Musa AS kembali ke lagi Mesir untuk menghadap Raja Firaun dan mengajaknya kembali ke jalan yang benar. Nabi Musa AS menunjukan mukjizat yang diterima Allah SWT. Mendengar ajakan Nabi Musa AS itu Firaun, marah dan memanggil para tukang sihir untuk melawan mukjizad lapangan terbuka.
Pertarungan pun segera di mulai, para petukang sihir Firaun melemparkan tongkatnya menjadu Ularberbisa yang menyerang Nabi Musa AS. Nabi Musa pun merasa takut, tetapi Allah SWT menolongnya. Hal ini diterangkan Allah di Al-quran :

Qulna la takhaf innaka antala wala alqi ma fi yaminika talqaf ma sana u innama sana u kaidu sahirin wa la yaflihus sahiru haisu ata

Kami berkata kepadanya: "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu yang paling unggul (menang). Lemparkanlah apa ada yang di tanganmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka) dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang


Sesuai perintah Allah, Nabi Musa pun melemparkan tongkatnya. Jadilah seekor ular besar memakan seluruh ular buatan sihir Firaun. Melihat itu mereka menyadari bahwav kebenaran di pihak Nabi Musa, merekapun beriman kepada kepada Tuhan Nabi Musa AS. Sebagaimana disebutkan dalam ayat selanjutnya yang artinya; "(Q.S. Taha :70)
Melihat kenyataan ini, Firaun pun murka dan memerintahkan pasukannya untuk memotong tangan-tangan dan kaki-kaki para tukang sihir di pohon kurma. Tetapi Musa dan kaumnya menerima dengan sabar dan tetap beriman. Nabi Musa dan kaumnya pun pergi meninggalkan Mesir

0 komentar: